Dalam studi yang ditulis dalam
Jurnal PLos One tidak ditemukan indikasi dan hubungan antara konsumsi mentega
dan peningkatan resiko penyakit jantung atau stroke. Menurut jurnal tersebut
juga mentega dinilai juga mempunyai zat perlindungan terhadap diabetes tipe 2. Meskipun
konsumsi mentega sering dihubungkan dengan resiko mati dini, menurut peneliti
resiko ini sangatlah kecil.
Penulis jurnal tersebut, Dr.
Dariush Mozaffarian, seorang dekan Friedman School of Nutrition Science and
Policy di Tufts University di Massachusetts menemukan bahwa mentega aman untuk
dikonsumsi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa Anda diperbolehkan untuk
mengkonsumsi mentega secara berlebihan karena jika berlebihan mentega tetap
berbahaya bagi tubuh.
Kandungan lemak jenuh yang tinggi
pada mentega sering dianggap sebagai lemak “jahat” tetapi dalam penelitian ini
peneliti lebih memfokuskan pada nilai gizi dalam mentega. Mentega dinilai
mempunyai efek yang baik bagi kesehatan jika dipadukan dengan makanan yang
lain.
Studi terbaru menjelaskan para
peneliti menganalisis informasi hasil dari sembilan penelitian dengan
menggunakan 636.000 orang sebagai sampel di 15 negara dimana studi berlangsung
dari 10 hingga 23 tahun. Kesimpulan yang didapat satu porsi mentega per hari
(14 gram setara dengan satu sendok makan) mengakibatkan resiko 1 persen lebih
tinggi kematian dini selama jangka waktu penelitian. Jika mentega dikonsumsi
lebih dari 1 porsi setiap hari, maka akan memberikan efek pada tubuh jangka
panjang. Hasil lain porsi ideal yang dikonsumsi per hari ini dapat mengurangi
resiko diabetes tipe 2.
Hasil lainnya juga menyatakan bahwa mentega
bukanlah pilihan yang tepat dan sehat dan lebih baik Anda memilih jenis minyak
sehat lainnya yang kaya lemak sehat seperti minyak kedelai, minyak zaitun extra
virgin, kanola dan biji rami. Minyak tersebut banyak mengandung lemak tak jenuh
sehingga lebih sehat dibandingkan dengan mentega yang mengandung lemak jenuh.
0 comments:
Post a Comment